Cinta sejati dmanakah kau???....

Ketika mendengar kata cinta terlintas dalam benak kita, itu adalah hubungan 2 insan yang berlainan jenis, dengan ikatan emosional sebagai pendukungnya. mungkin itu tidak salah tapi, alangkah piciknya pemikiran kita, menisbatkan kecintaan hanya dengan lawan jenis.

bagaimana kalau cinta dengan ayah, adik, kaka ????...

Seseorang yang memiliki konsistensi ikatan emosional dan merasa nyaman dengan hubungan tersebut setidaknya akan mendahulukan persasaan ketika dia dihadapkan dengan masalah yang bersangkutan dengan lawan jenisnya, akalnya tersumbat otaknyapun tertutup, tidak ada yang lebih indah dan menyenangkan bagi pecinta, kecuali perasaan yang bernegosiasi dengan akal. Lebih jauh ketika perasaan sedang membelenggu disanalah setan bermain dengan tipu dayanya. Membuat sesuatu yang sudah jelas akan menjerumuskan menjadi indah.

Allah berfirman :

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
  
Artinya " Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasd aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka ". (QS. Al-Hijr: 39-40)

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan tentang kehebatan setan yang bisa membolak-balik hati manusia, padahal hati adalah sesuatu yang sangat abstrak dan sukar sekali ditebak. Kembali kepada esensi awal setan itu sendiri yakni ghoib tidak bisa dilihat secara kasat mata, jelas sekali sesuatu yang ghoib akan mudah sekali untuk melakukan interaksi dengan hal yang ghoib pula.

Dalam ayat tersebut juga dijelaskan tentang kewaspadaan umat muslim terhadap tipu daya setan itu sendiri, dengan turunnya ayat tersebut ALLAH telah menyebutkan salah satu tipu daya dan kinerja setan, sekilas kita telah tau dan seyogyanya menghindari tipu daya tersebut, dengan menghindari perantara-perantara yang dapat menjerumuskan kedalam lubang kesesatan.

Begitu eratnya hubungan antara perasaan dan cinta, layanknya ikatan yang tidak dapat dipisahkan. Pendeskripsiannya, tanpa perasaan cinta takan tumbuh dan tanpa cinta perasaan takan indah. Bahkan saking indahnya banyak sekali definisi-definisi tentang cinta dan itu selalu timbul dari orang yang sedang merasakannya. Mengapa???... karena cinta lebih mudah dirasakan daripada didefinisikan.

Cinta dewasa ini lebih condong kepada perbuatan ” maksiat”, contohnya : maaf ciuman, pelukan dalam hati kecil sipelaku yang sedikitnya telah mengenyam ajaran Islam, itu dilarang tapi, dengan dalih cinta semuanya terhapus yang ada hanya keindahan. sesungguhnya itu hanyalah efek dari pertumbuhan remaja yang baru mengenal cinta, dengan doktrin film-film serta media produksi barat terbentuklah remaja bermental seperti yang telah dipaparkan.

Cinta yang terjalin atas dasar konsistensi, lebih berbahaya daripada cinta yang hanya tersimpan dihati. Disitulah kembali setan menjadi sutradara, mengiming-imingi dengan segala tipudayanya, diantaranya merasa mempunyai hak antara satu dengan yang lainnya, dan hak tersebut muncul karena terbentuknya konsistensi antara kedua belah pihak.

Wajarnya, ketika seseorang mencintai lawan jenisnya cukuplah saling mengetahui tanpa harus membuat konsistensi, timbul pertanyaan darimana bisa tau tanpa diungkapkan???. Disanalah letak perasaan, ketika berinteraksi timbulah perasaan dari hati ke hati yang tidak bisa dideskripsikan oleh kata.

Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi M, phil. Menegaskan bagai orang muslim tak semuanya masalah bisa diselsaikan oleh otak, ada sebagian yang harus diselesaikan oleh hati.

Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Pengenalan
2. Tanggung jawab

3. Perhatian
4. Saling menghormati

Disana sudah jelas usaha terakhir yaitu dengan menjaga perasaan satu sama lain hingga sampai kepada legalitas, yang membuat haram jadi halal, maksiat jadi maslahat dan dosa menjadi pahala. Wallahu a’lam bissowab